HARMONIC BLOG

Kamis, 14 April 2011

TEATER GANDRUNG SMAN 1 CIPANAS NAIK DAUN

Teater GANDRUNG adalah sebuah kelompok teater dari SMAN 1 Cipanas. yang lahir pada tahun 2011. Teater GANDRUNG ini di bawah didikan DEDEN YUSUF SUHADA Bersama rekannya Saroh Jarmin, Desi Mulyani dan Deni Kartawijaya. Yakni, Guru mata pelajaran seni SMAN 1 Cipanas, Guru bahasa Indonesia, Guru keterampilan dan Guru Olahraga. Awalnya Teater GANDRUNG hanya mencoba untuk ikut berpartisipasi dalam lomba teater tingkat SMA/SMK/Sederajat. Tanpa memikirkan menang atau pun kalah. Lomba teater tersebut diselenggarakan pada hari Kamis, 17 Februari 2011. Bertempat di STKIP SETIA BUDI Rangkasbitung, Lebak. Hanya bermodalkan latihan satu minggu, Teater GANDRUNG yang membawakan cerita "Sanim Maling Kotok" dengan latar belakang Budaya Baduy dapat meraih juara I dalam perlombaan. Alhamdulillah... Sungguh suatu kebanggaan yang tak bisa dilukiskan oleh pensil warna atau alat gambar lainnya. Awalnya tak optimis untuk menang, karena melihat teater dari sekolah lain begitu bagus. Tapi kenyataannya berkata lain, Teater GANDRUNG meraih juara I tingkat Kabupaten.
Dan di bawah ini adalah Foto Anggota Teater GANDRUNG 2011 beserta pelatihnya DEDEN YUSUF SUHADA.


Keren-Keren Kan?

Kita perkenalkan satu persatu-satu para pemainnya dimulai dari sebelah kiri anda, Yaitu :
  1. Anwar Sobari (Sanim)
  2. Umar W.H.K. (Pemain Musik)
  3. Faisal Fajar Akbar (Pemain Musik)
  4. Ilham Kahfi (Pemain Musik)
  5. Deden Yusuf  Suhada (Pelatih)
  6. Nurul Hasanah (Narator)
  7. Adah (Sana'ah)
  8. Subtoni (Sarkawi + Pu'un)
  9. Ananda Dumiyati (Pemain Musik)
Tokoh Teater (Sarkawi, Sanim, Sana'ah). Keluarga Baduy.

Pemain Musik (Faisal, Umar, Dumy, Ilham)

Saat Pementasan

Mirip orang Baduy ..^_^..

Sang Juara

Terus berkarya Teater GANDRUNG SMAN 1 CIPANAS. Buktikan bahwa Kalian layak menjadi juara di FLS2N nanti. Kalahkan saingan dengan cara sportif.

Pesan Untuk Sobat Harmonic :
Untuk jadi seorang juara butuh perjuangan yang sangat keras. Butuh usaha yang tak sedikit. Buktikan, bahwa kita mampu menjadi sang JUARA.
Baca selengkapnya - TEATER GANDRUNG SMAN 1 CIPANAS NAIK DAUN

Sabtu, 26 Maret 2011

TIGA PEMBURU MIMPI


Pada sore itu, ketika matahari mulai tenggelam dan suasana senja mulai menghilang. Di hari kamis, tanggal 12 april 1994. Ada 3 orang siswa kelas 3 SMP yang terlentang disebuah lapangan luas, yang berlokasi di salahaur. Mereka terpaku melihat angkasa. Bernafas Menghirup dinginnya udara malam. Dan terbuai dengan mimpi-mimpi indah yang terus menghampiri mereka.
Satu persatu bintang bermunculan, menghiasi gelap dan sunyinya malam. Dan malam itu pun menjadi sempurna. Ketika bulan hadir menyinari malam. Beberapa saat kemudian, di angkasa terlihat bintang jatuh. Menurut orang zaman dahulu, bintang jatuh bisa mengabulkan suatu keinginan. Mereka bertiga pun menyaksikannya. Tiba-tiba, salah satu diantara mereka yang bernama Chandra mengucap sebuah keinginan dengan suara yang begitu keras.
“Aku ingin menjadi orang yang sukses……” Teriak Chandra.
Temannya, Ismail, sangat terkejut ketika mendengar Chandra berteriak.
“Sudah gila kau ya?? Malam-malam gini berteriak. suara mu itu, bisa membangunkan warga tahu…” Celetuk Ismail kepada Chandra.
“Iya nih, lagian, Suara mu itu indah bagaikan knalpot motor..” Tambah Renna sambil mengejek.
“Ah, kalian ini… Teriakan ku tadi hanya ingin membuktikan perkataan orang zaman dahulu saja. Yang katanya bintang jatuh itu bisa mengabulkan keinginan.” Jawab Chandra memberi penjelasan pada kedua temannya.
“Masa sih?? Memangnya, kau pernah ketemu dengan orang zaman dahulu??” Tanya Ismail dengan kepolosannya.
“Aduuuuuhhhhhh,,, Kau jarang liat TV yah?? Aku tahu itu dari TV.” Jawab Chandra memberi penjelasan kepada Ismail.
“yaahhh,, Chandra,..  namanya juga Film… tak usah lah di ikuti hal-hal yang tidak bermoral mah…” Celetuk Renna mencoba untuk menasehati Chandra.
Chandra pun terdiam. Sejenak berfikir tentang hal itu.
“iya juga yah??... Aku terlalu banyak nonton Film yang tak bermoral sih… Tapi ga da salahnya khan?? Kalo bermimpi??” Ucap Chandra Pada Kedua temannya.

“iya sih, kalo bermimpi ga apa-apa… tapi jangan meminta sama bintang jatuh.. ga baik!! Aku juga punya impian.. suatu saat nanti kalo ku sudah besar, ku ingin menjadi dokter yang professional.” Ujar Renna.
“waw-waw, tinggi sekali harapan mu ren,. Kalo impian ku, ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa… hehe.” Ucap ismail sambil selengehan.
“ya udah deh, kita kan punya mimpi dan harapan masing-masing. Dan kini kita tinggal mencoba untuk mewujudkannya. Kita adakan lomba. Siapa yang bisa mewujudkannya dialah pemenangnya. Bagaimana?? Setuju??” Ucap Chandra menantang kedua temannya.
“Setujuuuu!!” jawab kedua temannya serentak…
“Tapi, kalo kita adakan acara seperti itu, untuk mengetahui siapa pemenangnya.. Bagaimana??” Tanya Renna kebingungan.
“15 tahun mendatang, tepatnya pada 12 april 2009, kita adakan pertemuan lagi ditempat ini. Itu pun jika kita masih diberi umur. Bagaimana? Setuju kah kalian??” ujar Chandra memberikan saran.
“Setuju!!!” jawab Kedua temannya serentak.
“Tapi, buat apa kita berkumpul di tempat ini lagi??” Tanya Ismail dengan keluguannya.
“Aduuuuuuuuuhhhh,, kita berkumpul ditempat ini, untuk mengetahui siapa pemenangnya dodol…” ujar Renna…
“ooooohhh… bilang dong dari tadi!! Aku kan bisa langsung mengerti. Hehe..” Ujar Ismail kembali selengehan.
“Dasar Ismail dodol……..” Teriak Chandra dan Renna menunjukan kekesalannya.
Malam pun semakin larut. Mereka pun mulai suntuk dan mengantuk.
“Hey, sobat… sudah malam nih… aku takut dimarahin mamah kalo pulang terlalu malam… mending kita pulang yuk??” Ajak Renna kepada Chandra dan Ismail.
“iya nih, ku juga sudah ngantuk.” Ujar Chandra
“Sama Chan.. ku juga dah ngantuk.” Ucap Ismail
“ya udah deh, kita pulang kerumah masing-masing… good night my friend…” Ujar Renna
“Good night too…” Ucap Ismail dan Chandra serentak…
Sesampainya dirumah, mereka langsung mencatat tanggal pertemuan itu. Renna mencatatnya di buku catatan miliknya. Chandra mencatatnya di gitar kesayangannya. Dan Ismail menulisnya di lemari memakai spidol.
Esok harinya, tibalah waktu untuk mereka berpisah. Karena besok adalah acara pelepasan kelas 3 SMP. Ketika guru membacakan peringkatnya, ternyata Renna menjadi juara umum pertama. Sungguh luar biasa. Renna mendapat ucapan selamat dari semua temannya. Dan juga, dia mendapat beasiswa. Melanjutkan sekolahnya ke luar negeri selama 3 Tahun. Renna sangat senang. Ismail dan Chandra juga ikut senang.
“Ren, selamat yah?? Engkau telah menjadi juara pertama dan mendapat beasiswa keluar negeri. Nanti, sesampainya disana, jangan lupa akan janji kita bertiga. Okey??” ucap Chandra kepada Renna.
“Pastilah Chan, ku ga bakalan lupa… karena kalian berdua adalah sahabat terbaik ku. Kalian melebihi dari seorang sahabat bagiku. Ngomong-ngomong, kalian mau melanjutkan SMA nya kemana??” Tanya Renna pada Chandra dan Ismail.
“kayaknya, aku akan melanjutkan sekolah SMAnya didaerah sini saja.” Jawab Chandra.
“Kalo aku, AKu akan sekolah ke yogya. Karena, orang tua ku akan pindahan. Jadi aku harus ikut mereka.” Ujar Ismail.
“ayo, kita ucapkan slogan kita, yang kita buat sewaktu kelas 1 SMP!! Ucapkan bersama.” Chandra memberi semangat pada kedua temannya.
“Dimana pun kita berada, sejauh mana pun kita berpisah, selama apa pun waktunya kita berpisah. Namun hati kami tetap satu. Hati kami tetap dekat. Dan kami yakin, akan menjadi sahabat SELAMANYA..…” Teriak Mereka bertiga.
Mereka tertawa dalam sedih. Mencoba untuk tidak menunjukan raut wajah yang sedih. Padahal hati mereka sama-sama menangis. Acara pun selesai. Dan mereka bertiga mulai berpamitan satu sama lain.
“Chan,Mail, doakan aku yah?? Supaya aku sukses disana…” Ucap Renna meminta doa pada Chandra dan Ismail.
“Doa kami selalu tertuju padamu Ren…” Jawab Chandra.
“ihh, kami?? Kamu aja kali.. aku mah doanya tertuju pada orang tua selalu.” Bantah Ismail.         
Tiba-tiba saja, tangan Chandra melayang memukul punggung Ismail. Buuukk.. Dan Chandra berbisik pada Ismail.
“eh, dodol.. Maksud ku, kita itu mendoakan Renna supaya sukses disana… Orang tua tetap kita doakan dan ada doa tambahan juga. Doa itu untuk sahabat kita dodol.”
“Oh… maaf deh!! Aku tadi tidak mengerti…” jawab Ismail.
“Nah, sekarang bilang sama Renna..” bisik Chandra pada Ismail.
“Ren, maaf yah?? Tadi aku Cuma becanda.. Jangan masukin kehati. Masukin ke jantung saja. Hehe..  Karena Nama mu, Selalu tercantum dalam doa ku.” Ujar Ismail sedikit selengehan.
“iya, Ga apa-apa!! Kalian kan sahabat terbaik ku.. Waktu sudah siang nih. Aku harus mengurus semuanya dulu. Sahabat, terimakasih yah?? Atas perhatian yang kalian berikan pada ku. Kapan-kapan, jika masih di beri umur panjang kita berjumpa kembali.”… Ucap Renna sambil meneteskan air mata.
Dia memeluk kedua sahabatnya. Tanda sayang Renna terhadap mereka berdua dan sebagai ucapan terakhirnya. Renna pun berlari seketika ia melepas pelukannya dan berkata “selamat tinggal sahabat ku”…
“Bawa oleh-oleh kalau kembali …” pinta ismail pada Renna
“Pasti..” Teriak Renna sambil berlari.
Tak disengaja, Chandra meneteskan air mata. Dan air matanya terlihat oleh Ismail yang berada disampingnya.
“Chan, Tangismu takan menghapus duka yang ada. Malah, tangismu akan menambah duka dan mengukir luka di hatimu.” Ucap Ismail sambil menghapus air mata dipipi Chandra.
“Terimakasih mail,. Kau lah sahabat yang paling mengerti.” Respon Chandra terhadap Ismail sambil menepuk bahunya.
“sama-sama chan.. Karena, itu sudah menjadi tugas seorang sahabat.” Ujar ismail mencoba bijak.
Ismail pun beranjak pergi dari tempatnya berpijak. Kini hanya tinggal Chandra sendiri. Meratapi kesedihannya dibawah pohon jambu. Didalam hati nya ia berkata
“ku harus tunjukan pada dunia… bahwa aku juga masih bisa bahagia… walaupun mereka jauh, namun hati mereka dekat denganku..”
Chandra pun mulai beranjak pergi dari tempatnya. Dan langkah kakinya mulai ia gerakkan. Memandang ESOK PASTI LEBIH BAIK… “ku yakin, esok ku bisa trsenyum kembali.” Ujar Chandra….
15 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 12 April 2009, dimana saat mereka harus bertemu di lapangan tempat mereka merangkai mimpi dulu, Chandra orang yang pertama datang. Dia menunggu berjam-jam, hingga akhirnya Rena pun datang, “hey chan, sudah lama kau menunggu di sini?” ucap Rena sambil menepuk bahu Chandra.
“iya nih Ren, aku dah nunggu lamaaaaa banget.kamu nambah cantik aja Ren, gimana kabarnya?”
“aahh, kamu bisa aja Chan, aku baik-baik saja kok. Kalo kamu gimana kabarnya? Ismail mana Chan? ”
“kabarku baik ko, Ismail belum datang Ren, mungkin agak siangan dia datang!”
Renna dan Chandra pun mengobrol, menceritakan keberhasilan satu sama lainnya. Chandra menjadi orang yang sukses dalam bidang perekonomian dan Renna menjadi dokter professional. Lama sudah mereka berbincang-bincang, namun Ismail tak juga datang. Seketika itu, di pinggir jalan dekat lapangan, ada seorang yang sangat kumuh dengan pakaian yang robek. Orang itu hanya melihat Renna dan Chandra dari kejauhan. “Bahagialah kalian wahai sahabatku. Ku sangat malu untuk berjumpa kalian, dengan penampilan ku yang kumuh ini. semoga aku tak kalian lupakan.” Ternyata orang yang kumuh itu adalah Ismail, yang ditunggu kehadirannya oleh Renna dan Chandra. Ismail pun berbalik dan mulai melangkahkan kakinya meninggalkan mereka.
Pada saat itu, Chandra melihatnya. Namun dia tak tahu, bahwa itu adalah Ismail. Chandra pun menarik Renna ke arah orang yang kumuh itu. Maksud Chandra mendatanginya adalah untuk menanyakan keberadaan Ismail, sahabat mereka berdua. Dan ketika sampai di belakang Ismail, Chandra pun menepuk bahunya. “Maaf pak! Apa bapak kenal pada orang yang bernama Ismail? Kira-kira dia tinggal dimana sekarang yah?” Tanya Chandra yang masih belum menyadari bahwa orang yang kumuh itu adalah Ismail. Ismail pun berlari meninggalkan mereka dan Chandra mengejarnnya sambil teriak. “Itu Ismail Ren!” Renna pun mengikuti Chandra yang berlari kencang.
Ismail pun berlari secepat mungkin, Chandra mengejarnya dengan begitu kerasnya dan Renna tertinggal jauh di belakang mereka. “Ismail, tunggu! Ini aku, Chandra!” Teriak Chandra sambil berlari. “Aku bukan Ismail. Sebaiknya kamu pergi saja!” Teriak Ismail yang tak mengakui keberadaannya. Mereka pun terus berlari, seperti polisi mengejar tawanannya. Namun di depan jalan buntu, terhalang tembok rumah yang begitu besar. Ismail pun tidak bisa berlari kemana-mana. “Ismail, stop! Aku tau kamu Ismail! Jawab, kamu Ismail kan?” Ucap Chandra sambil terengap-engap.
Ismail pun menundukan kepalanya lalu terdiam. Dan tak lama kemudian, Renna datang menghampiri Chandra yang tengah kelelahan mengejar Ismail.
“Baiklah, aku mengaku. Aku adalah Ismail.”
“Mengapa kau berlari jika kau benar-benar Ismail?” Tanya Chandra.
“Aku malu Chan, kalian berdua sukses dalam menggapai mimpi kalian, sedangkan aku? Aku hanyalah pengemis jalanan. Ketika kami memutuskan untuk berpindah rumah, kami mengalami kecelakaan, hingga membuat kedua orang tuaku meninggal. Dan aku menjadi anak yang terlantar. Berjalan tanpa tujuan yang jelas dengan keadaan perut yang lapar. Maafkan aku Ren, Chan, aku tak bisa menggapai mimpiku.” Ucap Ismail sambil bersedih dan beranjak pergi meninggalkan Renna dan Chandra.
“Tunggu mail!! Ini semua bukan berarti, kau harus meninggalkan kami. Walaupun kau tak berhasil untuk menggapai mimpi, kau masih tetap sahabat kami. Yang akan membantumu dalam keadaan suka maupun duka.” Ucap Renna.
“Apa kalian bisa menerima ku sebagai sahabat lagi, ketika kalian mengetahui aku ini seorang pengemis jalanan? Pasti kalian malu, mempunyai sahabat yang berprofesi sebagai pengemis.”
“Tak semua sahabat seperti itu. Membiarkan sahabatnya terlantar dijalanan. Kami tetap sahabatmu. Tak peduli kau seorang pengemis atau pun apa. Kembalilah pada kami mail. Masihkah kau ingat dulu, saat kau hapus air mataku? Saat itu aku menganggap, kaulah dan Renna sahabatku yang terbaik. Ingatkah saat kita bertiga terlentang malam-malam di sebuah lapangan sambil menatap bintang?”
“Iya aku ingat. Tapi aku malu menampakan mukaku dengan keadaanku seperti ini chan.”
“aku dan Rena sahabatmu dari sejak kecil, apakah kau tega menghancurkan hubungan persahabatan kita hanya karena kau malu?”
Ismail pun terdiam. Lalu dia kembali. “Maafkan aku Ren, Chan, aku sangat khilaf.”
“Ya sudah tak apa. Ayo kita ke lapangan tempat kita merangkai mimpi dahulu!” Ajak Renna sambil menarik tangan Chandra dan Ismail. Sesampainya di sana, mereka pun saling bercerita satu sama lain tentang pengalaman mereka selama 15 tahun tak bertemu. Dengan penuh tawa canda yang biasa mereka lakukan ketika kelas 3 SMP.
Baca selengkapnya - TIGA PEMBURU MIMPI

Jumat, 11 Maret 2011

KARMA


ku akui,
dulu memang kau pernah ku kagumi
dulu kau pernah ku puji
bahkan bayangmu sempat terbawa mimpi
namun sayang tak ada respon ku dapati
dari dirimu yang sempat ku kagumi
dari dirimu yang sempat ku puji
bahkan dari bayangmu yang sempat terbawa mimpi
kini rasa itu telah pergi
aku pun sudah tak ingin lagi memiliki dan mencari
rasa yang telah pergi dari hati ini
kini kau aku benci
pada saat rasa benci ini terukir didalam hati
kau malah datang dan menawarkan rasa cinta pada hati ku ini
namun maafkan aku dan perasaan ku ini
tak bisa menerima tawaran dari mu untuk hati ku ini

cobalah untuk melupakan ku
seperti aku melupakan mu
cobalah untuk membenciku
seperti aku membencimu
cobalah untuk mencari pengganti ku
seperti aku mencari pengganti mu

karena aku
Tercipta BUKAN HANYA UNTUK MU
Dan engkau pun
Tercipta BUKAN HANYA UNTUK KU
Baca selengkapnya - KARMA

NOSTALGIA HIDUPKU


Ku lewati hari itu dengan senyuman
melambaikan tangan tanda perpisahan
bunga mawar enggan tuk bermekaran
derai air mata terus berjatuhan

kaupun tahu aku masih disini
Ketidakpastian membuatku ragu untuk menanti
hingga bunga bermekaran kembali
namun kenangan manis itu tak mungkin untuk terganti

Isak tangis tak kuasa kuhentikan
Hanya derita menyapu semua kenangan
Sampai saat ini, lambaian tangan hanyalah bayangan
dalam sebuah mimpi yang tak kunjung menjadi kenyataan
Baca selengkapnya - NOSTALGIA HIDUPKU

Selasa, 08 Maret 2011

BIARLAH AKU SENDIRI

Quotes Myspace Comments


Tak indah jika hidup sendiri
Tapi kenyataannya memang seperti ini
Aku harus menghadapi kenyataan hidup ini sendiri
Meski mengharapkan seseorang menemani

Hanya tetes air mata yang dapat aku tunjukan
Jika kau mencoba untuk menghiburku di tengah kegelapan
Di sini hanya ada aku yang mencoba untuk berjalan
Melawan pahitnya kenyataan yang aku rasakan

Tak logic fikirku tentang hidup ini
Terkadang kuingin mengakhirinya dengan gantung diri
Tapi apalah arti sebuah kematian
Tak bisa mengobati rasa kesepian

Hanya terus berjalan mencari arti kehidupan
Meski keinginan tak selalu ku dapatkan
Kini, biarlah aku sendiri disini
Meratapi betapa kejamnya dunia ini
Baca selengkapnya - BIARLAH AKU SENDIRI

Kamis, 03 Maret 2011

TINTA AIR MATA

Cartoons Myspace Comments


Renungan malam itu masih ku ingat
Saat pipi ini terbasahi air mata
Tak siap bila ucapan itu benar terjadi
Karena aku masih membutuhkan mereka

Apa daya keberanianku
Bila kesepian ini selalu menghampiri
Apa daya keanggunanku
Bila sesal ini tak jua hilang dalam benakku

Terpikir tuk membahagiakan mereka
Namun keadaan tak mengizinkan
Terpikir tuk membuat mereka bangga
Namun tak pernah kesempatan itu ku dapatkan

Hanya terus memberi apa yang ku pinta
Tanpa memintanya kembali
Hanya terus tersenyum saat ku salah
Tanpa emosi terukir di sketsa wajahnya

Mungkin hanya tinta air mata
Yang dapat aku goreskan di benak mereka
Karena hanya hal itu yang dapat aku lakukan
Untuk menebus semua kesalahan

Maafkan aku............
Baca selengkapnya - TINTA AIR MATA

Total Tayangan Halaman

Tips dan Trick

280 Px

  © Blogger templates Modified by Blog Tips And Trick 2009